/ Feb 17, 2025
/ Feb 17, 2025

Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur, Ini Pesan Khofifah

BAGIKAN

Gubernur Terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (JatimNews)
Gubernur Terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (JatimNews)

SkemaNusantara.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur. Fenomena ini diprediksi terjadi mulai tanggal 17 hingga 26 Januari 2025, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Cuaca ekstrem disertai angin kencang akan terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur. Saya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah,” ujar Khofifah pada Senin (20/1).

Daerah yang Terdampak

Menurut siaran pers dari Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, daerah-daerah yang diprediksi mengalami cuaca ekstrem meliputi:

  • Wilayah Pantura: Gresik, Lamongan, Tuban.
  • Wilayah Tapal Kuda: Bondowoso, Jember, Situbondo, Banyuwangi.
  • Wilayah lainnya: Kota Malang, Kota Surabaya, Bojonegoro, Kediri, Blitar, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sumenep, dan Bangkalan.

Tips Antisipasi dari Khofifah

Khofifah memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk menghadapi cuaca ekstrem ini, khususnya bagi yang beraktivitas di luar rumah:

  1. Hindari lokasi berbahaya seperti berteduh di bawah pohon besar atau baliho yang rentan roboh.
  2. Jaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
  3. Pantau informasi terkini dari sumber terpercaya, seperti website atau media sosial BMKG.

“Langkah sederhana ini dapat mengurangi risiko kecelakaan atau dampak buruk akibat cuaca ekstrem,” jelas Khofifah.

Upaya Mitigasi oleh Pemerintah

Selain mengimbau masyarakat, Khofifah juga meminta pemerintah daerah untuk mengambil langkah mitigasi, seperti:

  • Memangkas ranting dan daun pada pohon besar di area publik.
  • Mengaktifkan kembali posko bencana terintegrasi di daerah rawan.
  • Memastikan pintu air berfungsi dengan baik untuk mencegah banjir.
  • Meningkatkan patroli di lokasi strategis.

“Semua ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga Jawa Timur,” pungkasnya.

BAGIKAN

Berita Terkini

Berita Populer