/ Feb 17, 2025
/ Feb 17, 2025

Pakar Sebut Kenaikan Anggaran Pertahanan Harus Seimbang

BAGIKAN

Pakar intelijen dan keamanan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Stanislaus Riyanta
Pakar intelijen dan keamanan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Stanislaus Riyanta (ANTARA)

SkemaNusantara.com – Pakar intelijen dan keamanan dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI), Stanislaus Riyanta, menilai kenaikan anggaran pertahanan yang diproyeksikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) harus memperhatikan dua hal penting.

Riyanta menjelaskan, dua hal tersebut adalah pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) dan peningkatan kesejahteraan prajurit. Menurutnya, kedua hal ini harus berjalan beriringan untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan sektor pertahanan negara.

“Kenaikan anggaran ini perlu difokuskan pada dua aspek ini, karena pertahanan negara tidak hanya bergantung pada alutsista atau kesejahteraan prajurit saja,” kata Riyanta saat dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Senin.

Menurutnya, proyeksi peningkatan anggaran pertahanan yang akan naik dari 0,8 persen menjadi 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) harus mempertimbangkan kedua hal tersebut secara seimbang.

Riyanta juga menekankan adanya hal lain yang tidak kalah penting, yaitu penguatan industri pertahanan dalam negeri. “Ini harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama jajaran Kemhan mengungkapkan rencana untuk meningkatkan anggaran pertahanan dalam rapat pimpinan Kemhan pada Kamis (16/1) di Jakarta. Dalam rapat tersebut, Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa peningkatan anggaran hingga 1,5 persen dari PDB sudah dianggap ideal untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negara.

BAGIKAN

Berita Terkini

Berita Populer