SkemaNusantara.com – Kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia melonjak tajam pada tahun 2024. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, tercatat sekitar 80 ribu pekerja kehilangan pekerjaan tahun ini.
Salah satu yang merasakan dampaknya adalah Lingga Wastu, seorang pekerja di bidang digital marketing. Lingga mengalami dua kali layoff dalam beberapa tahun terakhir.
“Layoff pertama terjadi pada akhir Desember 2020, dan yang kedua pada Agustus tahun ini,” ujarnya.
Jika layoff pertama masih bisa diatasi dengan segera mendapatkan pekerjaan baru, layoff kedua menjadi titik balik dalam hidup Lingga.
“Pada layoff kedua, saya menghadapi masa kosong yang cukup berat,” tambahnya.
Lahirnya Komunitas Move On Game On (MOGO)
Melihat banyaknya pemberitaan dan cerita serupa tentang PHK, Lingga tergerak untuk menciptakan ruang dukungan bagi para pekerja terdampak. Ide ini melahirkan komunitas Move On Game On (MOGO), tempat aman bagi mereka yang ingin bangkit dari keterpurukan.
Awalnya, MOGO hanya berawal dari sebuah unggahan sederhana di LinkedIn. Tanggapan positif dari banyak orang mendorong Lingga mengadakan pertemuan langsung.
“Saya menyadari bahwa banyak orang merasa sendirian dan stres akibat kehilangan pekerjaan,” jelas Lingga.
Nama Move On Game On dipilih sebagai simbol semangat untuk terus melangkah meskipun hidup penuh tantangan. Dari 30–80 anggota awal, komunitas ini kini telah berkembang menjadi 700 anggota aktif.
Menurut salah satu pengurus, Indah, komunitas ini memiliki tiga pilar utama:
- Move In
Memberikan zona aman bagi anggota untuk berbagi cerita, mendapat konseling, dan merasakan dukungan emosional dari komunitas. - Move On
Menyediakan pelatihan, pendampingan, dan konsultasi untuk membantu pengembangan karier para anggota. - Game On
Membuka peluang kolaborasi dan menghubungkan anggota dengan peluang kerja atau usaha baru.
“Kami juga memiliki grup WhatsApp untuk berbagi informasi lowongan kerja, yang dikelola langsung oleh Lingga,” tambah Indah.
Banyak anggota MOGO yang berhasil bangkit setelah bergabung. Beberapa kembali mendapatkan pekerjaan, sementara yang lain memanfaatkan waktu untuk memulai usaha kecil.
Salah satu kisah inspiratif datang dari anggota yang mempelajari AI (kecerdasan buatan) dan memulai kanal YouTube, membuka peluang baru di dunia digital.
Lingga berharap pemerintah lebih proaktif mendukung masyarakat terdampak PHK.
“Program seperti JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan) memang membantu, tetapi pelaksanaannya masih terbatas,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya pelatihan dan proyek yang dapat memberdayakan para profesional terdampak PHK.
“Dengan dukungan komunitas, mereka yang terkena layoff bisa kembali berdaya, menjadi mentor, pembicara, atau bahkan pengusaha,” tutup Lingga.
Sumber : Komunitas MOGO