SkemaNusantara.com – Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Aditya Perdana, menilai Presiden Prabowo Subianto telah berhasil melakukan transisi pemerintahan yang lancar dan stabil. Menurutnya, konsolidasi pemerintahan yang dilakukan tidak menimbulkan gejolak atau dinamika politik yang mengganggu stabilitas.
“Langkah akomodasi politik dalam penunjukan menteri dan pejabat baru di kabinet pemerintahan memang tidak mudah, tetapi telah berhasil diatasi dalam tiga bulan pertama pemerintahan ini,” ujar Aditya saat menanggapi 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran di Depok, Jawa Barat, Senin.
Aditya juga mengungkapkan bahwa meskipun ada perbedaan pendapat mengenai prioritas program dan sinkronisasi antara para pejabat baru, publik masih memberikan kepercayaan penuh kepada Presiden Prabowo untuk mengelola hal tersebut dengan lebih baik ke depannya.
“Memang, tantangan ke depan cukup besar dan masih memerlukan perbaikan serta pendalaman kebijakan yang menjadi prioritas. Namun, publik berharap pemerintah bisa menyampaikan perubahan ini dengan jelas dan konsisten,” jelasnya.
Salah satu contoh yang disorot Aditya adalah program “Makan Bergizi Gratis”, di mana konsistensi dalam menjalankan program ini dan menjaga kualitasnya sangat penting, sama halnya dengan upaya pemerintah menyediakan rumah murah untuk masyarakat. Ia juga menyoroti kebijakan terkait pengurangan biaya haji dan peningkatan kuota haji sebagai bukti bahwa pemerintah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Publik sangat menantikan apa yang sedang dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan mereka,” ujar Aditya, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif ALGORITMA Research and Consulting.
Aditya berharap dalam tiga bulan ke depan, pemerintah dapat fokus pada aspek ekonomi dan sosial, terutama dalam mempersiapkan kebutuhan masyarakat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang menjadi agenda penting untuk memastikan kesejahteraan rakyat.